Hai! Stupiderror World pengen ngajak ngobrol soal isu yang sebenernya udah gak asing bahkan terkesan “normal” karena saking buanyaaknya di dunia bisnis dan kreatifitas, yaitu penjiplakan/fake/kw/palsu (you name it lah). Menurut kami sih makin kesini makin cepet, masif dan gada tuh gerilya-gerilya. Lalu juga makin pinter buat memperhalus bahasa palsu jadi premium, bootleg, reject pabrik dll biar mempengaruhi mindset orang-orang. Jujur, kami tercengang sama seberapa cepat dan cerdiknya pelaku-pelaku ini dalam menjual produk fake.
Kok bisa mereka sepertinya tahu persis trend produk apa yang sedang booming dan akan laris di pasaran? Gimana cara mereka mendapatkan informasi tentang produk-produk tersebut? Jualannya santai banget seterang-terangan itu tanpa tedeng aling-aling, gak pengen agak malu dikit gitu bosss? Kok bisa lolos kurasi marketplace? Lucunya lagi adalah menyadari bahwa yang konsumsi produk fake ini sadar kalo itu fake dan jumlahnya banyak banget. Sejujurnya, buat apa sih beli barang palsu kalo duitnya ga cukup? Nabung atau cari yang sesuai sama kantong lah, masa iya ngebet banget pengen dikata gaul hehe..
Dalam kasus yang kami alami kebetulan produk yang dijiplak melibatkan banyak pihak termasuk musisi, illustrator, dan individu-individu di balik projek kami. Mereka bekerja keras dan berdedikasi menciptakan konten orisinal. Kami sebenernya gak pengen ambil pusing banget masalah ini karena udah mengakar dan susah di berantas, ibarat mati satu bakal muncul aja terus tuh setan kayak korupsi di negara kmdkkkiioiNNnxm tapi meskipun gitu bakalan tetep akan kami bahas sih dengan harapan kali aja bisa kasih pengaruh ke 1/2 orang udah lumayan. Nanti temen-temen yang lain pengaruhi 1/2 orang juga, gituuu terus udah lebih dari cukup sih untuk porsi dan peran kami.
Long story short, gara-gara dinamika perjiplakan ini beberapa media ngangkat topik ini ke umum. Dari situ kami kepikiran buat pengen tau reaksi abang-abangan kita si Timtimebroy a.k.a Reyandi Mardian sebagai illustratornya. Beberapa pertanyaan kami ajuin ke beliau dan jawabannya gini..
Q : Tanggepannya dong sebagai illustrator dari artwork SE x Nasida Ria dengan adanya penjiplakan dan diperjualbelikan?
A : KAGET! ITU DAPET FILE NYA DARI MANA???? Sebenernya kejadian ini udah pernah saya alamain sebelumnya, aku tu orangnya males kalo harus beradu argumen dimedia sosial, yang membuat saya sampai ngerasa “yaudah lah yah mau gimana lagi, hitung-hitung membagi rezeki ke sesama, dan dari gambarku orang lain bisa makan” dari hal itu membuat saya untuk jarang posting untuk beberapa waktu di instagram, tetapi melihat teman teman sesama illustrator yang selalu aktif hal itu membuat saya terpacu lagi, saya mengakali untuk mengupload commis tidak full seperti artwork Nasida Ria yang sudah saya kerjakan. JENGJRENG! teman-teman Stupiderror World mengabarin saya bahwa kaosnya sudah ada di toko orange! reaksi ku pertama kali ya menepuk jidat!
Q : Ada ga sih pesan atau apapun buat orang yang udah nyari duit dari hasil jiplak dan orang orang yang baru ada niatan kesitu?
A : Sebenernya mah saya ga mempermasalahin adanya jiplak, toh saya dulu belajar gambar juga menjiplak karya karya yang sudah ada, (BEDANYA) tidak saya “jual”, saya anggap untuk belajar menggambar saja, didalam kasus ini sepertinya lebih ke MENCURI, karena menggambil karya orang dan menjual nya kembali demi mendapatkan profit, sempat saya beradu argumen dengan seseorang di postingan kulturdomestik, dimana orang tsb mewajarkan hal tersebut “kalo di industri kreatif sudah menjadi hal wajar” katanya.. maaf sekali, industri kreatif seperti apa yang mana menganggap mencuri karya orang masih kamu anggap hal wajar. Maaf out of topik hehe.. kalo niatan nyuri karya orang untuk mencari duit sepertinya mending waktunya dipakai untuk hal yang lebih baik, belajar gambar/style sendiri, mana tau bisa jadi illustrator juga dan mungkin suatu saat karyanya di curi kan bisa jadi plot twist yang sangat epik hahaha..
Iya kaan bener! Bingung tuh filenya dari mana, kami emang upload artwork ke umum tapi udah di edit sedemikian rupa biar ga dicomot. Untuk pengerjaan, kami punya workshop sendiri jadi bisa dipastiin aman. Faktanya, masih bisa mereka nyolong. Perlu digarisbawahi kalo penjiplakan disini kasusnya buat yang di jual lagi.
Abis itu kami ngadu ke ibu-ibu kami soal yang terjadi. Kalo dari sudut pandang beliau-beliau Nasida Ria melalui Zuhad (Representasi Nasida Ria) kayak gini, “Kami melihat bahwa penjiplakan ini membawa kerugian besar, baik dari segi moral maupun materi. Pertama, produk jiplakan ini tentu saja memiliki kualitas yang sangat buruk, dan hal ini secara tidak langsung dapat merusak reputasi Nasida Ria dan Stupiderror sendiri, yang telah bekerja keras untuk menghadirkan produk asli dan orisinal. Kedua, kami juga mengalami kerugian materil akibat penjiplakan ini. Banyak pihak yang terlibat dalam proyek ini, termasuk Nasida Ria, Stupiderror, desainer/ilustrator, dan pihak vendor konveksi yang memproduksi merchandise. Jadi ya tukang jiplak ini sudah dzolim ke banyak pihak ya”. Tuh kan, udah dzolim bikin sedih banyak pihak lagi..
Ada pesan dari ibu-ibu kita semua buat kalian yang emang ngefans dan ngedukung Nasida Ria, “Kepada khalayak umum, terutama kepada para penggemar Nasida Ria, kami ingin menyampaikan pesan bahwa jika anda benar-benar mencintai kami, tolong belilah merchandise asli dari kami. Jangan membeli barang tiruan atau jiplakan. Jika perlu, kalian serbu rame – rame akunnya untuk segera takedown produknya. kalau masih ngeyel yaudah report bareng-bareng aja akunnya”. Selayaknya ibu ya, pesannya keras tapi berasa disayang. Kalo ga nurut bakal langsung di jewer katanya sih..
Untuk penutup, ada beberapa poin yang diringkas dari sudut pandang penulis :
Tidak Etis, Tapi Menguntungkan?
Kami sepakat bahwa penjiplakan adalah tindakan yang tidak etis. Menggunakan karya orang lain tanpa izin atau pengakuan adalah pelanggaran hak cipta dan merek dagang yang serius. Namun, kami juga menyadari bahwa ada pihak-pihak yang mungkin melihat produk KW sebagai alternatif yang lebih terjangkau. Pertanyaannya adalah, apa yang lebih penting: etika atau hemat uang? Sekali lagi, jika belum mampu beli yang original, effort lebih, nabung aja dulu. Kalo nabung tetep ga nyampe ya jangan beli gapapa kok.
Menghargai Karya Asli
Kami selalu mengutamakan untuk menghargai karya asli. Ini berarti mendukung seniman, desainer/ilustrator, dan merek yang bekerja keras untuk menciptakan sesuatu yang unik. Kami percaya bahwa membayar lebih untuk produk asli adalah investasi dalam kreativitas dan inovasi.
Dampak Terhadap Kualitas
Kami juga memahami bahwa produk KW tidak selalu memiliki kualitas yang sama dengan produk asli. Kualitas adalah sesuatu yang penting bagi kami, dan kami percaya bahwa pelanggan layak mendapatkan produk yang berkualitas baik.
Trend Mode
Ketika datang ke dunia mode, kami memahami bahwa trend seperti fashion mungkin mendorong penjiplakan. Namun, kami berpendapat bahwa fashion dapat bersifat unik dan beragam tanpa harus mengorbankan etika atau hak kekayaan intelektual.
Bagaimana pendapat kalian sebagai pembeli? tertarik untuk berkomentar, silahkan~