What the fuck is Unartifisial?!

Bambang Suprapto atau yang biasa dikenal dengan nama Unartifisial, seorang pria yang lahir dan dibesarkan di Nganjuk, Jawa Timur, menghadapi takdirnya sebagai bungsu dari tiga bersaudara. Lahir dan besar di lingkungan yang sederhana, ia memiliki impian menjadi pendidik, dan memiliki ketertarikan berlebih pada dunia seni rupa.

Unartifisial memilih untuk mengejar ilmu di Jurusan Bimbingan Konseling di salah satu Universitas Negeri di Kota Malang. Di dalam kampus, Bambang aktif dalam berbagai kegiatan himpunan dan seni, memanfaatkan platform ini untuk berkolaborasi dengan teman-teman seideannya yang berbagi hasrat yang sama terhadap seni dan bersenang – senang. Selain itu, Bambang Suprapto juga terlibat dalam berbagai proyek seni baik secara kolektif maupun personal.

Pada tahun 2020, ia memutuskan untuk merilis catatan – catatan lepasnya dalam bentuk buku secara personal, dijual secara mandiri melalui instagramnya. Buku pertamanya, Spied Upon Unease adalah upaya memangkas parasit sedikit demi sedikit, se-iya-nya apa yang tadi ia tidak sadari, tersebar dan mengakar, yang tadi sesak dan penuh isak, sekarang menjelma menjadi huruf – huruf, kata – kata, kalimat – kalimat, bahkan gambar – gambar yang mewakili apa – apa yang tak bisa ia keluarkan dengan lisan.

Ditahun 2021 ia menggelar pameran tunggal pertamanya bertajuk “Hidup dan harapan yang berlebihan, dan sesal, dan umpatan, dan perasaan yang tiba – tiba murka, dan Tangis.” pada 13 Maret – 13 April 2021, di Alt. Space – Semeru Art Gallery, Malang. Ditahun berikutnya, 2022 ia kembali menggelar pameran tunggal keduanya dengan tajuk “Uncertainty” pada 20 – 27 September 2022 di kedai Lantjar Djaya – JL. Joyosuko timur No.17 Dinoyo, Malang. mungkin ditahun ini ia juga akan menggelar pameran tunggalnya lagi, Muuuuungkin saja~ haha!

Sekarang, Unartifisial menjalani hari – harinya sebagai Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru di Universitas Negeri Malang, Menulis lepas, dan melukis sesekali ketika senggang dikontrakannya. Keputusan untuk bergabung dengan Stupiderror World sebagai kontributor penulisan adalah hal yang dirasa oleh unartifisial sebagai hal yang menyenangkan, ia menganggap ini adalah media belajar yang baru ketika tulisannya digunakan untuk produk atau pihak kedua. Ia sendiri sudah mengenal orang – orang dibalik Stupiderror World sejak awal ia hidup di Malang, jadi lebih enjoy aja kalo ngobrol soal konsep dan ide kepenulisan, ia merasa memiliki garis merah yang mirip dengan apa yang Stupid Error bawa, kalo kata muda – mudi “Sefrekuensi”, wkwk.

Oiya! kalian bisa menyapa Unartifisial di Instagram @unartifisial , atau bertemu langsung sembari mengikuti kegiatan “Sore Mendongeng” di kedai The Hondje, Malang.

HONG! WILAHENG!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *